Hongkong - Shenzen - Macau (Pembukaan)

Halo,
Setelah 3 bulan dipingit ga boleh pergi jauh-jauh (naik pesawat), dan pemikiran panjang 'mau honeymoon kemana?' akhirnya kami putuskan Hongkong untuk menjadi destinasi pertama setelah menyandang status married. Kenapa Hongkong? Kenapa ga Bali or Lombok aja? Dulu, waktu jauh hari sebelum menikah kami memutuskan ke Lombok aja, lebih deket, lebih romantis dan ga pake ribet. Seiring waktu berjalan, sempet terbesit pikiran pengen ngajak Mr. J jalan-jalan ke luar negeri, kepikirannya sih yg deket aja macem singapur/thailand/malaysia, murmer... tapi tiba-tiba singapore airlines ngadain discount besar-besaran. Selisih harga dalam negeri sama ke luar negeri ga beda jauh, cek ke Hongkong cuman 2.8jt (ga beda jauhlah ya sama ke lombok kalo pake full service airlines), Oiya harga itu bisa lebih murah lagi kalo belinya di senayan, tapi antrinya boo.. dari jam 2 pagi udh pada bikin lapak antrian, murah sih murah tapi saya ga sanggup antrinya, jadi beli lewat dwidaya tour aja deh, harga segitu udh bisa milih tanggal sesuka hati dan ga pake antri.yuhuu.... Tips : Kalo maskapai ngadain diskon coba cek para agent tour, kemungkinan mereka juga bikin diskon dengan selisih harga yg ga beda jauh mayan koq daripada antri gila-gilaan.

Jangan ngebayangin honeymoon kami ini mevvahh bak syahrini, toh kenyataannya backpackeran juga, mas bojo menyerahkan semua itinerary ke saya. Jangan salahkan saya ya mas bojo, kalo itinerary nya padat merayap kaya brebes exit pas mudik 2016 :p . Itinerary nya saya bikin 8 hari (efektifnya sih cuman 7 hari) dari tanggal 22 - 29 mei 2016. Loh koq tanggal 22? kan nikahnya tgl 14.... di tanggal 21 mei nya sahabat saya nikah, seragam udh di tangan masa ga datang... yowes honeymoonnya diundur seminggu, dan selama seminggu pula saya mendapat pertanyaan bertubi-tubi 'loh koq udah masuk?' perlu ditekankan disini, saya hanyalah karyawan yang tidak mendapatkan cuti nikah (cuti berbayar) yang kalo di swasta biasanya dikasih 3 hari cuti nikah berbayar, kalo di tempat saya kerja bisa banget loh cuti nikah sebulan lamanya, tapi ga dibayar, it means penghasilan saya di bulan itu dipotong. Saya sih ogah dipotong, biarin aja dibilang pelit yang katanya nikah cuman sekali seumur hidup, tapi apa daya tagihan wedding sudah membludak. Jadi selama 4 hari itu pula saya bekerja (1 hari izin), dan ngambil honeymoon dengan memotong jatah cuti tahunan.

Oke, cukup pembukaannya.. mari kembali ke HONGKONG.
Itinerary Hongkong - Shenzen - Macau 8 hari :
Day 1 : HKIA - TST (Tsim Sha Tsui MTR Double en suite, Golden Crown, Symphony of Lights)
Day 2 : Disneyland Hongkong
Day 3 : Shenzen (hotel ZTL, Splendid China
Day 4 : Shenzen (Dongmen street) - Causeway Bay (Mini Hotel Causeway Bay, Time Square) - Ladies Market
Day 5 : Macau (The Venetian, City of Dreams, Senado Square, Ruin of St. Paul)
Day 6 : Masjid Ammar Islamic Center (Canteen, Mosque) - The Peak
Day 7 : Victoria Park - Fakyuen Street - Wai Kee
Day 8 : HKIA

Selama 8 hari saya tidur berpindah-pindah, total ada 3 tempat :

1. Tsim Sha Tsui MTR Double en suite
Kami booking melalui situs airbnb berada di kawasan TST, bentuknya lebih mirip guesthouse dibanding apartemen lokasinya di hanyee building. Untuk pengguna pertama bisa dapat potongan harga, penginapan ini 32 euro/malam. Review sedikit tentang penginapan ini, saya puas banget loh disini, walopun ga gede-gede banget tempatnya, sebagai gambaran 1/2 kamar udah terisi penuh sama tempat tidur, 1/2 lagi kamar mandi dan sedikit space bisa untuk salat, walaupun begitu tempatnya bersih setiap hari dibersihkan, ada handuk, water heater dan toiletries beserta hair dryer, TV flat, sendal, dan teko listrik juga ada di kamar, di ruang terpisah ada dispenser, kulkas dan microwave untuk sharing. Kekurangannya menurut saya kasur nya terlalu keras. 
interior kamar tidur

toilet berpintu kaca, lengkap dengan sandal dan toiletries

sharing facilities, microwave, dispenser dan kulkas

Kawasan TST sendiri terbilang sangat strategis berada di kepulauan kowloon, yang bisa langsung terhubung ke kepulauan hongkong melalui jalur darat (MTR/Taksi) atau jalur laut, ferry. Pilihan murah menginap di TST yang terkenal yaitu di Chungking Mansion, tapi baca-baca reviewnya koq kayanya engga banget ya... pilihan lain yg suka dipake sama traveler indonesia ada di Golden Crown Court, tapi cek harganya masih lebih mahal. 

2. Hotel ZTL, Shenzen
Saya booking via traveloka, harga 580rb/malam, harga segitu udah bisa check in dari jam 8 am dan check out jam 2 pm, fasilitas hotel bintang 4, tanpa breakfast. Lokasi tepat di dongmen street, daerah yang terkenal dengan pertokoannya. Tinggal turun di Laojie station, hotelnya tepat berada di sebrang stasiun. Oiya, jangan lupa sediakan uang deposit 300 CNY/night.
interior Hotel ZTL

toilet dengan beberapa toiletries berbayar


3. Mini Hotel, Causeway Bay
Tempat menginap terakhir dan terlama, kami menginap selama 3 malam dengan rate 700rb/malam. Mini Hotel mempunyai 2 cabang, di central dan di causeway bay, sesuai namanya hotel ini berukuran mini, untuk terlihat lebih besar kamar mandi dibuat dengan berlapis kaca transparan (sebaiknya jika pergi bersama teman pilihlah yang menyediakan twin bed, karna biasanya pelapis kaca yg digunakan berwarna dove, berbeda dengan kamar double bed, pelapis kaca transparan). Fasilitas mirip dengan tempat menginap pertama exc sharing facilitiesnya, secara yg ini termasuk butik hotel bukan guesthouse. Oiya besaran deposit, saya dikenakan 500 HKD untuk 3 malam.

interior kamar mini hotel causeway bay

interior lobi hotel (1)

interior lobi hotel (2)


Causeway bay berada di kepulauan Hongkong, wajar kalo penginapan disini paling mahal. Selain itu, daerah Causeway Bay juga terkenal dengan banyaknya TKI, jangan heran kalo sayup sayup sering terdengar suara orang berbahasa jawa, disini pula bisa ditemukan warung-warung yang menjual makanan khas Indonesia. Dibandingkan dengan TST, kawasan ini lebih metropolis bisa dilihat dengan jejeran toko-toko branded sepanjang jalan.   

Di Hongkong semua serba mahal, terutama tempat menginap, hongkong terkenal dengan tempat tinggal mahal dan juga sempit, jadi jika ingin berlibur ke hongkong sediakan budget min 500rb/malam, itu pun untuk tempat menginap yg extra minimalis. Sedangkan di Shenzen, dengan harga segitu anda sudah bisa mendapatkan hotel yang full facilities. Wajarlah ya, secara shenzen itu pinggirannya china daratan, dan hongkong negara metropolis. Lain lagi dengan macau, di macau saya gabisa menemukan harga murah, jadi saya putuskan untuk pulang pergi saja.

Review sedikit tentang Singapore Airlines,
Salah satu full service airlines terbaik, menempati urutan kedua setelah qatar airways di the world top 100 airlines 2015, yang justin bieber aja kalo ke indonesia naiknya ini. Kali ini saya dapat kesempatan naik singapore airlines, kabar baiknya singapore airlines transitnya pasti di singapore donk, dan udah terkenal ya kalo singapore itu punya bandara favorit yang bikin kita betah berlama-lama (udah pernah saya posting sebelumnya tentang changi airport), waktu transit kemarin saya sempet nyobain photo machine  yg nanti foto nya udh langsung terkirim ke email sendiri, cocok buat yang doyan selfie. Balik lagi ke maskapainya, pertama datang langsung dikasih wet towel, mayan bikin seger pas bgtkan buat yg ga sempet mandi :p , karena perjalanan kali ini memakan waktu kurang lebih 6 jam (kalo ga salah itung) kami dapet 1x makan besar full portion ya, udh sama roti, dessert, buah, dan minuman berasa. Untuk penerbangan jkt-sg bisa dapat makanan halal tanpa perlu request, sedangkan untuk penerbangan sg-hk saya sarankan request dulu pas web check in, nanti masuk ke manage booking silahkan request moeslem meals. Walaupun saya lihat pas d pesawat masih banyak yg ga request dan lebih milih makanan yang kemungkinan 'halal' on the spot seperti nasi lemak, tapi saya ga nyaranin sih... kejadian waktu berangkat, saya kebetulan duduk di barisan hampir paling belakang, dan keabisan makanan itu, yg tersisa cuman pilihan makanan non halal, apa daya berhubung laper saya makan roti dan dessert nya aja..hufft. Untuk pelayanan, gada masalah, seperti biasa Singapore/Hongkong serba cepat, termasuk orang-orangnya yg kelewat gesit, ga lupa mereka mengucapkan sapaan "Hi.. Thank you, bye bye". Untuk bagasi, kami ga menemukan masalah, jalani sesuai aturan jangan sampai overweight di cabin ya, koper kecil masih boleh koq masuk cabin. Kalau dengan harga yang sama pilih singapore airlines atau garuda? garuda donk... lebih 'indonesia banget', lebih ramah pastinya.

Cerita lebih jauh tentang hongkong, shenzen dan macaunya di next post yaa... thank you, bye bye.



Comments

Popular Posts