Korea Part 5 - Gyeongbokgung, Insadong, Bukcon Hanok Village, Hongdae

Gyeongbokgung
Akhirnya bisa juga bangun agak siang, karena seharusnya jadwal hari ini agak santai, kami cuma mau ke istana dan beli oleh-oleh sama nyobain sulbing korean dessert. Pas banget nyampe istana jam10 bertepatan dengan upacara pergantian prajurit, di istana selain mau liat upacara tersebut, kami juga mau berfoto depan danau yang katanya spot foto favorit di Gyeongbokgung, sambil menikmati danau kami mengeluarkan perbekalan, masih ingatkan rendang 2 kilo yang dibawa jauh-jauh dari Indonesia? berhubung besok udah pulang, kami harus menghabiskan rendang yang banyak itu. Nikmat banget ternyata makan nasi+rendang di pinggir Danau Gyeongbokgung sambil dilirik-lirik rombongan tour emak-emak tiongkok yang lagi lewat xD .
Gerbang gyeongbokgung palace


Spot foto favorit di danau gyeongbokgung

Upacara pergantian prajurit


Oiya sedikit cerita tentang Gyeongbokgung, mengutip dari wikipedia, Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon. Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon. Sempat hancur saat invasi Jepang tahun 1990 yang menyisakan 10 bangunan, tetapi sekarang sudah direnovasi kembali. Sebenernya pas buat itin ada dua istana yang pengen dikunjungi, Gyeongbokgung dan changdeokgung, changdeokgung merupakan salah satu situs warisan UNESCO. Tapi berhubung waktu kita mepet, jadi diputuskan cukup ke Gyeongbokgung aja.
Gyeongbokgung palace

super cute korean kids yang lagi study tour

Insadong
Dari Istana, kami lanjut ke Insadong, tinggal jalan koq, insadong mirip myeongdong tapi bedanya disini kebanyakan toko klontong yang jual souvenir. Selain insadong ada dongdaemun dan namdaemun market, rekomendasi temen saya Dongdaemun market, dan kalo ga salah itu tempatnya buka sampai jam 2 pagi. Tapi lagi-lagi karena keterbatasan waktu (fyi, kereta di Korea ga beroperasi 24 jam, sebelum jam 12 malem, kereta sudah tidak beroperasi, dan baru mulai beroperasi lagi di pagi hari), jadi kami cuma pilih yang terdekat dengan tempat wisata lain yang ingin dikunjungi. Di Insadong saya beli oleh-oleh khas korea, seperti kue khas Korea (8.500 won), sendok dan sumpit (3.000 won), sendok Korea gagangnya lebih panjang jadi cocok untuk dipake buat ambil makanan di toples, selain itu sumpitnya beda dengan jepang, disini terbuat dari stainlessi, selain sumpit ada juga kipas yang jadi oleh-oleh khas korea (2.000 won), ga ketinggalan saya beli magnet kulkas sebagai koleksi negara-negara yang pernah saya kunjungi (7.000 won/4 pieces). Karena udah waktunya salat, kami salat di ssamzigil sebenernya sih bukan nyari mushalla tapi nyari tempat sepi, yang berakhir dengan salat di pintu exit *balada ibadah di luar negeri*. Tips salat ga musti di mushalla, karena di luar negeri jarang sekali bisa menemukan mushalla, jadi bisa menggunakan nursery room, parkiran kosong, belakang pohon, dan tempat-tempat sepi lainnya – fathiya said. Oiya selama di Insadong jangan melewatkan foodstreet nya, disini saya nyobain cheese fish cake dan jeju ice cream, lumayan bisa nyoba jeju ice cream di negeri asalnya, walupun bukan di jeju nya langsung.
Balada ibadah di luar negeri, salat di depan pintu exit pun jadi

Suasana insadong

Jeju ice cream di negara asalnya

Bukcon Hanok Village
Keluar dari insadong hari udah sore, kami buru-buru langsung menuju bukchon hanok village sebelum semakin gelap, harusnya sih ga jauh, tapi karena ada demo jadi kita jalan berputar dan nyasar (lagi), mungkin itu sebabnya kali ya keliatan jauh, rumah-rumah disini masih tradisional khas korea dan masih berpenghuni, jadi kami cuma bisa berfoto-foto dari depan.Mengutip dari website visit korea, Hanok Village diambil dari zaman Dinasty Joseon yang menggambarkan rumah-rumah tradisional, sedangkan Bukchon berarti wilayah utara.
Rumah-rumah tradisional di bukchon hanok village

Hongdae
Dari Bukchon kami balik ke guesthouse untuk naro barang belanjaan yang udah menggunung, sempetin salat terus lanjut lagi jalan di sekitaran guesthouse, ke arah hongik university. Niat mau menutup malam ini dengan ber Jimjilbang ria (spa khas korea), tapi apa daya duit dan waktu tak mencukupi, jadi cukup ditutup dengan manisnya sulbing korean dessert, sejenis es serut dengan potongan keju dadu berlimpah.semakin digali esnya semakin keliatan dadu-dadu  kejunya. nyumm… syurgaa ~ jangan sampai melewatkan dessert ini kalo ke Korea.. cukup pesen 1 bertiga udah kenyang, seporsi 9.000 won.

tampilan my die die want dessert!(pojok kiri atas) sebelahnya alat untuk memanggil customernya, kalo makanan udah siap nanti alatnya getar2 nyala gitu, yang kanan bawah tempat beresin makanan kita (self service)

How to get there?
Dari Hongdae Guesthouse nyebrang ke arah KFC, persis di sebelah KFC masuk ke belokkan, jalan sedikit belok kanan, ga jauh dari situ ada plang Sulbing Korean Dessert di sebelah kanan, kafenya sendiri ada di lantai 2.

Suasana hongdae malam hari

Karena masih ada yang mau dicari, jadi kita sempetin muter-muter lagi di daerah ini, ternyata rame banget mirip ewha, tapi disini tokonya lebih beraneka ragam, ga hanya make up, ada toko-toko baju, kaos kaki, dan foodstreetnya yang bertebaran. Selesai sudah malam terakhir di hongdae yang ditutup dengan Sulbing dan jajanan foodstreet

Comments

Popular Posts