Japan Trip With Baby Under 2yo
Hello, welcome back to my
blog! Kali ini saya mau cerita pengalaman Japan trip bersama bayi yg sudah
ga begitu bayi sebenernya, februari lalu maliq tepat berumur 1.5 tahun, dan
kami sudah merencanakan akan melakukan perjalanan ke luar negeri pertama saat
maliq sudah bisa berjalan dan makan makanan yang mudah didapat (seperti makanan
kita maksudnya, ga lagi mpasi bubur). Pas banget tahun lalu kami mendapatkan
tiket murah yg dibeli melalui Garuda
Online Travel fair bulan September 2018. Kami mendapatkan harga 9,6juta
rupiah dengan bantuan potongan diskon penggunaan CC CIMB Niaga. Lumayan
bangetkan! Bertiga dan melalui bandara haneda, keberangkatan 27 februari-7Maret
2019. Oiya Maliq ga bener-bener diitung ya, karena maliq masih berumur dibawah
2tahun, dia hanya membayar dbwh 30% (saya lupa tepatnya berapa, mungkin 10%).
Dua minggu sebelum keberangkatan
maliq masuk rumah sakit, demam tinggi, gejala muntaber kata dokter, tapi
alhamdulilah maliq ga lama sembuh. Sempet panik juga, karena kami berangkat
dalam waktu yang tidak sebentar dan medan yang dingin. Ini merupakan pengalaman
pertama kami menjajal negeri orang saat winter.
What to bring?
- Long john or heattech (kami beli di uniqlo, beli 1 pasang aja, asumsi ga dingin-dingin banget jadi jarang dipake, paling dipake pas ke shirakawago)
- Wind break Jacket (Cuma bawa 1 juga setiap orang, asumsi ga beda jauh sama point satu, dan lagi ini berat?
- Jacket wool or sweater (yang ini dibawa karena kemungkinan maret cuaca dah ga begitu dingin)
- Kaos (5pcs sama yg dipake, kami membawa 50% dari jumlah hari, kalo yg udah pernah baca buku trinity pasti hapal teori ini. Kaos bisa mix lengan panjang n’ pendek ya, karena udah ga terlalu dingin si heattech aku mix sama lengan pendek terus tumpuk jaket windbreak)
- Celana (3 sama dengan yang dipakai)
- Kupluk, sarung tangan dan syal (masing-masing 1, kalo saya bawa 2 kupluk, 1 syal dan 1 pashmina yg bisa dipakai sbg syal amaupun krudung saat mepet salat)
- Sepatu (masing-masing bawa 2, 1 walking shoes, 1 lagi booth (kecuali maliq, karena maliq ga punya hihi), tapi pd akhirnya kami lebih memilih walking shoes sampai akhir trip)
- Handuk (handuk kecil saya bawa 2, buat saya dan baby.
- Toiletries
- Make up, catokan
- Pospak (kemarin saya bawa 54 pcs di koper dan 5 pcs di diaper bag)
- Sunblock (walaupun musim dingin bukan berarti ga akan kebakar ya kulitnya)
Rice cookerdan beras(ga perlu bawa rice cooker buibu, karena tegangan listrik Indonesia dan jepang berbeda, jadi ga bisa dipakai)- Makanan instan dan makanan tahan lama (honey stars, oh ma grain, peachy, abon, tempe kering, rendang, bumbu2 bubuk dapur spt kaldu jamur, bawang putih bubuk, garam , lada di kemas kecil2 aja, mie instan indomie, mie instan sayur ladang lima, popmie, kecap, saos)
- Colokan lubang 2 pipih dan perpanjangannya
- Print-printan tiket pesawat, booking hotel , passport, itinerary (saya selalu membawa ini ya kalo ke luar negeri, walaupun softtcopynya juga ada di email, tapi merasa lebih tenang kalo ada hardcopynya juga, just in case hp tiba2 mati, rusak, ilang atau gada internet
- Mainan kecil buat si bayi (kemarin saya bawa mobil2an sama bebek2an kecil)
- Mukena, sajadah
- Stroller dan baby carrier
Dah kayanya
segitu aja perlengkapan yang kami bawa, semuanya ditaruh di koper kecil kecuali
stroller (langsung dipakaikan), dan
koper kecilnya dimasukkin ke koper besar. Ransel, Tas Jinjing, dan Diaper Bag. Aku bawa bayi di stroller dan diaper bag, suami bawa koper besar yang diatasnya ditaro tas
jinjing dan dia juga menggendong ransel. Yah rempong sih memang, tapi kalian
sadar ga kalo penerbangan ke Jepang by Garuda itu bagasinya mencapai 46kg per
orang, jadi sayangkan kalo ga dimanfaatkan, dan rencananya kami mau ngeluarin
kopernya nanti pas pulang, jadi ada 2 koper.
Rute yang kami
tempuh Osaka-Kyoto-Takayama-Tokyo, selama 10 hari (8 hari efektif).
Ringkasan intinerarynya sebagai berikut :
Day 1 : Take off midnight from SHIA
Day 2 : Dotunburi
Day 3 : Osaka Castle - Kyoto
Day 4 :
Gion
Day 5 : Fushimi Inari, Arashiyama
Bamboo, Takayama
Day 6 : Shirakawago
Day 7 : Miyagawa morning market,
Takayama Jinya, Takayama Old town, Tokyo
Day 8 : Sensoji Temple, Shibuya,
Harajuku
Day 9 : ameyokocho, Tokyo sky tree
Day 10 : Fly back to Indonesia via
Haneda
Menurut kami 10 hari waktu yang pas, kalo dibawa lebih dari itu bukan hanya saya dan suami yang udah homesick dan
kelelahan, tapi si bayi juga udah homesick
dan kangen sama oma, opa, akung, uti dan ontynya.
Untuk
penginapan, sebelumnya kami berniat menggunakan jasa airbnb, tapi pada akhirnya
kami lebih memilih traveloka. Karena traveloka lebih trusted, user frienly dan sekarang
traveloka juga udah menyediakan pilihan apartemen koq. Selain itu airbnb ga selalu lebih murah ya, mungkin bisa lebih murah kalo kalian 1st user yg masing punya voucher potongan harga, tapi kalo vouchernya udah pernah dipakai seperti kami, menurut kami jadi sama aja harganya, terkadang lebih mahal malah.
Di Osaka kami
menginap di e-hostel shinsaibashi, Kyoto di Apartment Hotel Kamo River,
Takayama di best western hotel dan k’s house hostel Takayama, dan Tokyo di Apartment
Petit Grande Nuage. Kenapa ga apartemen semua? Karena keterbatasan budget kami
juga, jadi diselang-seling hostel (ini juga mempermudah untuk mencuci baju ya!jadi ga nunggu pakaian kotor numpuk), kami menginap di hotel cuma 1 malam
waktu di takayama, tapi kami cukup puas dengan pilihan kami.
Sebelum saya review penginapan satu per satu, saya
mau kasihtau dulu pilihan-pilihan kamar saya Saya pilih kamar dengan bunk bed dan private bath room. Untuk yang membawa anak bayi seperti saya, lebih
baik memilih twin bed or bunk bed
karena double bed di jepang
kebanyakan ukurannya terlalu kecil, sehingga saya prefer tidur sama baby di
bawah dan bapaknya tidur di bunk bed
yg atas. Saya juga lebih prefer kamar
mandi dalam, karena bisa leluasa memandikan baby.
Selain itu kami juga selalu memilih yang ada kitchen nya baik itu private
kitchen (apartment) or sharing kitchen, karena menurut hemat saya biasanya
tersedia air minum gratis, dan kalau punya kelebihan waktu bisa memasak juga.
Berikut review penginapannya :
- E-Hostel Shinsaibashi
- Apartment Hotel Kamo River
- Hotel Best Western Takayama
- K’s House Hostel Takayama
- Apartment Petit Grande Nuage
Tips bepergian
bersama baby under 2yo :
1. Gantilah popok sesegera mungkin selama perjalanan biasanya saya
mengganti di toilet pesawat, toilet kereta, sehingga dapat menghemat waktu dan
jalan-jalan pun bisa tenang. Pengecualian jika pup ya, kalo pup segera cari
toilet terdekat, di taman umum, stasiun, tempat wisata banyak koq tersedia,
walaupun semuanya juga belum tentu bersih, tapi yang penting bayi selalu bersih
dan nyaman selama bepergian. Toilet juga gratis!
2. Selalu sedia makanan, aku membawa cemilan honey
stars, dan selalu membeli susu uht serta roti disana. Jangan biarkan bayi
lapar, dan kalo bayi terlihat mulai crancky biasanya aku ajak ke tempat makan
untuk istirahat dan dia bisa lepas dari stroller. Berhubung kami buka jastip
untuk tumbler starbucks jadi kami sering mampir kseitu untuk beristirahat
sekalian claim voucher gratis pasca pembelian 1 tumbler (don’t forget to bring
ur own tumbler ya, krn disana gratisannya langsung dituang ke tumbler).
3. Keep ur baby
warm, kami melakukan perjalan saat akhir musim dingin dimana menurut
accueweather suhu berkisar antara 4-11 derajat. saya memakaikan anak saya kaos
lengan panjang, celana panjang, jaket windbreak, kaos kaki, syal dan kupluk yg
ada thermal di dalamnya. Jika suhu turun dan anginnya bertiup kencang diiringi
hujan saya pakaikan daleman heattech atas bawah. Jangan lupa pakaikan lip balm
dan lotion. Saya juga jarang memandikannya, mungkin 2 hari sekali, sisanya saya
lap saja. Di stroller pun saya kasih selimut berbahan wool , kalo tidur saya
tutupi stroller dengan apron. Jangan lupa bawa jas ujan stroller ya! Satu lagi
saya ga memakaikan anak saya boots karna kami ga bermain salju, jadi Cuma pake
sepatu keds biasa yg penting nyaman.
4. Stroller dan baby
carrier, are a must! Saya membawa keduanya, baby
carrier saya simpan di tempat penyimpanan bawah stroller, just in case babynya minta gendong. Kalo baby minta gendong stroller pun beralih
fungsi jd tempat penyimpanan tas dan belanjaan dan dibawa suami.
5. Mainan kecil untuk pegangan baby. Siapa yang disini babynya
suka gratak megang ini itu? Nah saya akali dengan kasih babynya pegangan ntah itu boneka hasil mcd atau boneka dari
permainan mesin koin.
6. How to keep his mood good? Berhentilah dan
bermainlah, biasanya saya bermain petak umpet ga perlu jauh2, harus dalam zona
pandangan mata, yang penting dia happy berlari2 sebentar. Di hari terakhir saya
juga memberikan dia kebebasan dengan bermain di taman bermain, sukses membuat
bayi senang. Jika dia ingin nenen, berikanlah, nah makanya disini penting
baju-baju menyusui, biasanya saya memakai baju menyusui lengan panjang kemudian
coat, saya jarang make apron ya, karena baby
udh gbs diem tenang di dalem apron. Selalu tawarkan nenen saat di shinkansen
maupun pesawat karna dengan begitu dia bisa tenang, kita pun bisa istirahat. Oiya untuk baju menyusui saya merekomendasikan @maternel.nursingwear, @nyonya_nursingwear, @d'amora_nursing_wear, @baju_island, mooimom (semua yang memakai "@" merupakan akun instagram ya)
7. Buatlah itinerary sesimple mungkin, misal 1 hari
1 kawasan jadi pulang tidak terlalu malam, dan masih bisa menikmati santapan
sambil bersantai di kamar. Pengalaman saya, bayi langsung lega banget turun
dari stroller dan masuk kamar, langsung lincah lari sana lari sini, mainin apa
aja yg dia bisa mainin. Mungkin dia juga terkekang selama di stroller ya. Pergi
pagi pun agak sulit, karna bayi saya bangunnya siang, kalo kepepet saya
gantikan baju saja lalu lgsg jalan, jd sarapan dilakukan sambil jalan.
8. What’s in my bag? Saya memakai diaper bag merk
pacapod yg di dalemnya terdapat 2 tempat 1 untuk feeding pod, 1 untuk changing
pod, di feeding pod biasanya saya membawa 2 tempat bekel kecil, sendok, reusable
straw, crackers (honey stars dan oh ma grain), buah (biasanya jeruk or pisang) dan
minuman. (tempat bekel kadang kalo lg ada makanan saya isi, kalo gada makanan
tetap saya bawa siapa tau ada makanan yg ga habis). Changing pod saya isi 1
stel atasan bawahan dan 1 atasan cadangan, serta minyak telon, lotion, 2 in one
sabun sampo kemasan kecil, sikat gigi, odol, 3 buah popok, tisu basah dan alas
popok. Selain keperluan bayi, saya bawa cemilan untuk saya dan suami (cemilan
saya blackmond, enak dan menyehatkan hihi), dompet, lipstick, apron, tempat
minum saya, jr pass, suica dan passport. Banyak ya bawaannya? Namanya juga udah
beranak 1, gabisa tuh bawa tas imut2 selempang bak gadis lagi.hehe
diaper bag saya tampak belakang |
Apalagi ya? Hmm… udah kayanya, just let
me know kalo ada yg mau kalian tanyakan siapa tau masih ada yg kurang point
bahasannya. Untuk cerita per tempat wisata saya tulis dengan judul terpisah ya,
soon!
Amazing Very happy to be able to read your blog this time. Your blog is very interesting and very useful for me and my partner. Thank you for sharing your vacation experiences and knowledge. theapartmentsubud.com
ReplyDeletehello indrianishvi, thanks a lot for ur feedback, i really appreciate it :)
Delete