My preggo story
Hellooo… setelah vakum menulis beberapa bulan akhirnya aku balik lagi.
Yuhuuu…
Udah dari bulan November sebenernya aku pengen nulis mengenai masa
kehamilanku, tapi efek morning sick
hingga bulan kelima, menghilangkan keinginanku untuk menulis. Padahal banyak banget yang ingin ditulis,
mulai dari trimester I, review trizara, babymoon ke Bandung, tapi semua hanya
wacana. Setelah rilis perjalanan belitung, kali ini aku mau sharing sedikit tentang preggo story ku..
Flashback sedikit ke masa sebelum aku hamil, aku kosong
5bulan, menikah di bulan mei dan hari pertama terakhir datang bulan tanggal 20
oktober 2016. Saat-saat itu, adalah saat dimana mama dan papa ga sabar menanti
kehamilanku, jangan tanya berapa banyak toge yang kumakan, berapa kali papa
melarangku kecapean (bahkan tidur di lantai atas pun dilarang), aku yang masih
mbandel tetep pengen ikut zumba, tetep pengen tidur di lantai atas, yah walopun
ga hanya mereka yang menginginkan kehamilan, aku dan suami pun begitu, tapi
kami tidak memaksa. Sampai menginjak lebih dari 3bulan pernikahan aku dan suami
sudah merasa waktu yang pas untuk hamil, mulailah kami kasak kusuk cari cara
untuk hamil, nanya sana-sini (lebih banyak ke temen, generasi Y). Dari mulai
pake bantal untuk mengganjel, sampai kaki di keatasin saat setelah berhubungan (gausah lama-lama yah, nanti pegel 2 menit aja aku mah) sampai akhirnya
suami membelikan folavit, aku berhenti zumba, dan memilih berolahraga ringan
tetapi rutin di rumah. Nyatanya hal itu ga berlangsung lama, folavit yang
dibeli suami diminta dibuang sama mama papa yang lebih memilih alami, ketakutan
akan bahan kimia yang berlebihan -_-“ (padahal pas udah hamil, disuruh minum
asam folat juga xD ). Ga berselang lama, aku pun hamil. Yeyy. Finally, the journey begins……
Trimester I
Bulan yang amat membahagiakan saat tau kalo ada calon baby di rahimku saat
itu sudah berumur 5 minggu, di saat yang bersamaan aku mulai merasa mual,
sering muntah, badan mudah sakit. Yak, 3 bulan pertama yang seharusnya kuisi
dengan makan makanan bergizi, berakhir begitu saja, bahkan susu hamil pun aku
tidak mengkonsumsinya. Susu yang bisa aku konsumsi cuma bear brand gold, bahkan
greenfields, ultra, susu kedelai, berakhir di kloset (munmun). Untungnya berat
badanku ga sampai turun, tetap mengalami kenaikan stabil setiap bulannya. Di
trimester I ini juga, aku terserang magh, di history penyakitku, terakhir aku kena magh itu jaman kuliah kalo ga
salah… tapi pas 3 bulan pertama aku magh parah, 3 jam sekali harus makan,
bangun tidur ga boleh langsung turun dari tempat tidur, tapi harus ngemil
beberapa biskuit, begitu pula sebelum tidur. Penciuman menjadi sangat tajam,
beberapa kali aku muntah karena bau interior mobil, setiap hari aku sedia
plastik, sehari bisa munmun hingga 7x, sampai cairan kuning keluar, akhirnya
dikasih obat sama dokter penurun cairan lambung (5 tablet aja) setiap hari
harus diminum, ditambah dengan obat magh semacam milanta. Ga hanya magh, aku
juga terkena flu dan batuk, sampai aku beberapa kali tidak masuk kerja, dokter
memberikan sylex dan antibiotic. Sebenernya, seperti kebanyakan wanita hamil
yang takut minum obat, aku pun begitu… hingga akhirnya dokter meyakinkan,
“daripada ibu sakit terus, gabisa makan ini itu, yang nantinya bakal makin
parah, mending ibu minum obat sampai sembuh, terus makan makanan bergizi”. Aku
pun nurut.
Trimester 2
Siapa sangka morning sick
masih berlangsung hingga masuk ke trimester 2. Workshop ke bandung aku tetapkan hati untuk ikut, suami juga
meyakinkan untuk menjemput di bandung seusai workshop dan menjanjikan babymoon.
Jumat siang, lengkap bersama mama papa, suami menjemput, at that time, it’s my worst condition, badan bener2 ga bersahabat,
makan munmun berkali-kali, walopun sudah diajak makan enak, padahal waktu itu
udh memasuki bulan ke4. Memasuki week ke-18
badan mulai enak, udah mulai rajin minum susu apa aja kecuali susu hamil.
Sampai ke week 22 (sekarang) BB ku
udah mencapai 50kg, mengalami kenaikan 5kg, calon baby pun udah 350gr. Aku mulai rajin mengkonsumsi susu hamil.
Walaupun aku mengkonsumsinya dengan menambahkan sedikit SKM dan es batu, untuk
mengurangi rasa eneg, oiya aku memilih prenagen cokelat. Sebelumnya juga pernah
nyoba anmum rasa vanilla mangga, menurutku anmum lebih enak, tapi lebih mahal
xD.
memasuki bulan ke-4, atau 16 minggu |
Trimester 3
Sukses melewati masa-masa mual, di trimester akhir ini aku jadi sering
ikut dinas, mulai dari Belitung sampai Solo. Waktu ke Belitung kalo ga salah
minggu ke 24, bumil bandel banget masih snorkeling,
naik perahu ke tengah laut, manjat-manjat batu buat pose, belum lagi turbulensi
sriwijaya dari Belitung ke Jakarta itu sangat berasa guncangannya,
sampai-sampai para penumpang berteriak-teriak, aku cuman bisa mengelus perut
menenangkan si calon baby. Tapi
alhamdulilah pas kontrol bayi sehat walafiat. 2 minggu dari Belitung lanjut dinas
lagi ke Solo, dokter cuma geleng-geleng kepala, “si Ibu baru pulang udah minta
izin lagi ke luar kota naik pesawat”. Menurut dokter pesawat berbahaya karena
tekanan udaranya, tapi karena ini perjalanan pendek jadi masih diizinkan.
bumil yang mbandel snorkeling diumur 6bulan |
demi foto cantik pun masih naik2 ke atas batu |
Wuihh.. ga nyangka udah memasuki minggu2 terakhir kehamilan.. tanggal 14
Juni di catatan dokter sudah memasuki minggu ke 35, tapi di aplikasi
kehamilan (pregnancy +) baru
minggu ke 33 lebih 6 hari, HPL dari catatan dokter 27 Juli.. koq dipikir-pikir
lama banget ya…. Mau cuti sekarang takut kelamaan jugakan.
Kebetulan bulan ini bertepatan dengan bulan ramadhan, banyak pro kontra
apakah bumil boleh berpuasa? Hingga hari ke 16 saya baru batal 1 kali, itupun
karna tengah malam saya muntah, tapi pas hari ke 16 pula saya terkena flek dan
muntah lagi pas tengah malam, besoknya langsung konsul dokter, dokter menyarankan
untuk berpuasa selang-seling aja, karna bayiku hiperaktif kalo kelaperan,
itu yg menyebabkan mual hingga muntah. Pola makan perlu diperhatikan, di bulan ini aku merasa
perut cepet penuh, begah yang berakibat perut kenceng, kalo kebanyakan makan
juga jadi mual, sebaiknya makan sedikit-sedikit tapi sering karena di bulan ini
kenaikan BB bayi sangat pesat, aku naik setengah kilo dalam seminggu, bayi pun
naik 0.4kg. Akumalah khawatir kalo bayi saya kegendutan. Tapi alhamdulilah
kata dokter BB bayi bagus, minggu ke 35 : 2.35kg.
Balik lagi ke puasa, setiap puasa aku selalu minum jus kurma,
mungkin di internet udah banyak ya resepnya, cukup mudah koq, pas mau salat Isa, rendam 3 butir kurma dengan air, hingga kurma terendam (aku suka kurma
palestina, saat direndam sangat empuk, berbeda dengan palmfruit yang masih
keras walaupun sudah direndam) sebelum saur keluarkan biji kurma, lalu blender
kurma dan air rendaman dengan dicampur susu setengah kotak (saya memakai susu
uht kemasan sekali minum), sehabis makan berikan jeda kira-kira 15 menit baru diminum.
Update 4 Juli 2017
Kehamilanku memasuki minggu ke-38 menurut catatan dokter yang berdasarkan data usg, sedangkan dari aplikasi baru menunjukkan 36 minggu 5 hari. Hari ini hari pertama aku cuti melahirkan, 2minggu yang lalu, seminggu sebelum libur lebaran aku mengalami flek kedua kalinya, fleknya berupa cairan hitam, seperti tinta cumi, sebenernya aku masih tenang-tenang aja, karna sebelumnya juga pernah flek, dan bidan menanggapinya dengan tenang, tapi tetep aja kami coba telpon bidan, dan kaget tenyata menurut catatan dokter plasentaku posisinya rendah, walaupun ga sampai menutupi jalur lahir, bidan juga menyarankan untuk lekas datang ke rumah sakit, untuk pengecekan lebih lanjut, dan terus memantau pergerakan bayi setiap jamnya. Berhubung besok paginya hari minggu, aku diperiksa oleh bidan dulu, cek denyut jantung bayi, cek pergerakan bayi, sampai akhirnya dokter menyarankan untuk dirawat di rumah sakit, full bedrest, ga boleh banyak gerak, turun dari tempat tidur pun diusahakan seminimal mungkin, bahkan di catatan dokter pun tertulis max menaiki 2 anak tangga, berjalan dengan tongkat dan pastinya ga boleh puasa. Calon bayi dikasih pematang paru-paru, diberikan nutrisi, khawatir akan lahir sebelum waktunya. saat itu masih 36 minggu. Dokter mengharapkan bayi lahir di usia matang saat mencapai 37 minggu, berarti aku ga boleh banyak gerak selama seminggu. Walaupun diperbolehkan pulang esokkan harinya, tapi tetap harus bedrest di rumah. Dokter juga sudah menyarankan untuk cuti melahirkan, dan melarang bekerja. Untungnya sekarang di minggu ke-38 calon bayi masih aman di perut, aku malah mengharapkan bayi cepet lahir. Mama menyarankan setiap pagi jalan keliling kompleks, dan dilanjutkan dengan ngepel menggunakan tangan.Wuihhh... rasanya ngepel dengan tangan itu sesek, pusing, karna perut juga udah begitu besar, dipakai jalan aja udah lelah, apalagi ngepel bergaya inem. Oiya saran lain dari temen, katanya sering ditengok aja sama bapaknya, supaya cepet kontraksi. Hmm... let's see lah ya, semoga aja semua usaha ini sukses membuat calon bayi cepet lahir ke dunia. Duh ga sabar...
Update 4 Juli 2017
Kehamilanku memasuki minggu ke-38 menurut catatan dokter yang berdasarkan data usg, sedangkan dari aplikasi baru menunjukkan 36 minggu 5 hari. Hari ini hari pertama aku cuti melahirkan, 2minggu yang lalu, seminggu sebelum libur lebaran aku mengalami flek kedua kalinya, fleknya berupa cairan hitam, seperti tinta cumi, sebenernya aku masih tenang-tenang aja, karna sebelumnya juga pernah flek, dan bidan menanggapinya dengan tenang, tapi tetep aja kami coba telpon bidan, dan kaget tenyata menurut catatan dokter plasentaku posisinya rendah, walaupun ga sampai menutupi jalur lahir, bidan juga menyarankan untuk lekas datang ke rumah sakit, untuk pengecekan lebih lanjut, dan terus memantau pergerakan bayi setiap jamnya. Berhubung besok paginya hari minggu, aku diperiksa oleh bidan dulu, cek denyut jantung bayi, cek pergerakan bayi, sampai akhirnya dokter menyarankan untuk dirawat di rumah sakit, full bedrest, ga boleh banyak gerak, turun dari tempat tidur pun diusahakan seminimal mungkin, bahkan di catatan dokter pun tertulis max menaiki 2 anak tangga, berjalan dengan tongkat dan pastinya ga boleh puasa. Calon bayi dikasih pematang paru-paru, diberikan nutrisi, khawatir akan lahir sebelum waktunya. saat itu masih 36 minggu. Dokter mengharapkan bayi lahir di usia matang saat mencapai 37 minggu, berarti aku ga boleh banyak gerak selama seminggu. Walaupun diperbolehkan pulang esokkan harinya, tapi tetap harus bedrest di rumah. Dokter juga sudah menyarankan untuk cuti melahirkan, dan melarang bekerja. Untungnya sekarang di minggu ke-38 calon bayi masih aman di perut, aku malah mengharapkan bayi cepet lahir. Mama menyarankan setiap pagi jalan keliling kompleks, dan dilanjutkan dengan ngepel menggunakan tangan.Wuihhh... rasanya ngepel dengan tangan itu sesek, pusing, karna perut juga udah begitu besar, dipakai jalan aja udah lelah, apalagi ngepel bergaya inem. Oiya saran lain dari temen, katanya sering ditengok aja sama bapaknya, supaya cepet kontraksi. Hmm... let's see lah ya, semoga aja semua usaha ini sukses membuat calon bayi cepet lahir ke dunia. Duh ga sabar...
momen lebaran |
3 things you should know about bumils
Kekhawatiran Berlebihan
Saat week ke-5, aku sangat
khawatir kalo hamilku ga normal, karena pas di USG, cuma terlihat kantong
kehamilan yang masih kosong. Dokterku juga tidak banyak membantu, malah bikin
aku khawatir, menyarankan kami tes ini itu, yang akhirnya kami cuma ambil tes
tokso, karna history aku dan suami
yang memelihara kucing. Ga sampai disitu, di week ke 19 kekhawatiran mulai
mucul kembali, aku takut bayi ku ga berkembang dengan baik, karena aku belum
merasakan gerakannya, sampai akhirnya di week ke 20 aku kontrol dan dokternya
memperlihatkan si calon bayi yang bergerak lincah. Dan di week ke 21 pertama kali aku merasakan gerakan halus. Week ke 22 gerakan semakin berasa,
menonjol-nonjol di perut. Kekhawatiran selanjutnya datang karena aku takut bayi
masih dalam kondisi sungsang, dan ternyata di week ke 28, alhamdulilah kepala bayi sudah di bawah. Untuk
menghilangkan kekhawatiran, biasanya aku mencoba kontrol ke dokter lain, supaya
mendapatkan second opinion. Sampai
sekarang sudah 4 dokter yang kucoba, Dr. Arina (BMC), Dr. Vivi (BMC), Dr.
Farhan Djoenoed (BMC) dan Dr. Haekal (BWCC clinic FX). Paling enak konsul
dengan Dr.Vivi menurutku dan suami, sayang antriannya panjang banget, belum
lagi beliau suka tiba-tiba membatalkan praktek, dan membatasi pasien sampai 20
aja, pernah saya kontrol dapat antrian 14 dan baru dipanggil jam 11 malam. Untuk
bisa kontrol sama Dr. Vivi saya saranin daftar sebulan sebelumnya. Akhirnya
saya memutuskan untuk memakai Dr. Farhan, dokternya senior, sepupu saya yang
nyaranin, karna dokter ini sangat pro normal, so far dokter ini enak, walaupun irit ngomong, dan lagi foto USG
nya suka sulit dipahami, bad news nya
beliau ga mau nagsih no hp -_-“. Dr. Haekal juga enak, sayangnya alat usg di FX
kelewat jadul, hasil usg nya ga jelas ada garis mengganggu, warnanya pun gelap,
tapi dokternya sangat komunikatif, beliau juga masih muda, dan tanpa diminta,
memberikan no hp beserta kartu namanya. Untuk bisa kontrol di BWCC clinic FX
perlu appointment sehari sebelum.
Pantangan
“Semua yang berlebihan itu ga baik”, aku selalu berpedoman kesitu.
Indomie? Tentu saja aku mengkonsumsinya, walaupun aku ga pernah menghabiskan 1
bungkus sendiri, itu pun selalu diusahakan sebulan sekali, dengan penambahan
sayur telor dan mengurangi bumbunya. Junk
food? KFC, Pizza, Carls Jr, J.Co, Hokben, Yoshinoya semuanya aku makan
tanpa pengecualian, dan lagi-lagi konsumsinya dibatasi. Pizza cukup 1 slice large/2 slice kecil, salad yoshinoya dan hokben aku juga masih makan koq, berasumsi
kalo mayonnaise nya itu mateng, secara ini fast
food ya, logisnya mereka ga membuat dalam keadaan fresh (telor mentah). Coffee/soda/chatime? Tentu aku makan semua,
dalam porsi yang sangat kecill..ga mungkin aku menghabiskan semuanya sendiri.
Sushi? This my guilty feeling, tapi
boleh koq makan asalkan pilih yang mateng. Nanas? Nangka? Menurut dokter, gada
larangan ibu hamil memakan nanas atau nangka, tapi karna aku punya magh, jadi
harus membatasi, mendengarkan tubuh, jika tubuh sudah menolak (magh kambuh)
sebaiknya dihindari. Intinya semua yang berlebihan itu ga baik! Sama jauhilah
makanan mentah!
Suplemen
4bulan awal aku mengkonsumsi folamil genio, dan kalsium. 2bulan pertama
aku juga mengkonsumsi penguat janin. Kalo sekarang aku cuma mengkonsumsi
Caldece (kalsium yang dilengkapi vit c, mirip CDR) dan blackmores pregnancy.
Gada yang salah dengan folamil genio, tapi karena penciuman ku berubah jadi
sangat tajam, beberapa kali aku muntah karena baunya, sehingga aku mulai
beralih ke blackmores, ditambah dengan suami yang lebih memilihkan blackmores
karena kandungan gizinya yang lebih banyak, dan melihat istrinya waktu itu
belum doyan susu hamil, jadi mulailah aku beralih ke blackmores. Bedanya
blackmores dikonsumsi lebih banyak (sehari 2 kapsul).
Apa saja perubahan yang dirasakan?
LAPAR! Semenjak hamil aku bisa makan 4-5x sehari. Sebelum berangkat
kerja (jam 5 subuh), jam8 pagi, jam 12 siang, jam 3 sore dan jam8 malam. Luar biasakann..
aku yang dulu Cuma makan 2x sehari berubah total. Minimal aku makan nasi 3x,
cemilan, buah, sayur, susu dan suplemen.
Mengaji, ya walaupun ga sesering yang aku ekspektasikan dulu,
(kepinginnya setiap hari) minimal jika ada waktu luang untuk ngaji aku selalu
membaca surat Yusuf, dan mendengarkan rekaman yasin untuk calon baby. Setiap
malam aku pun mengajak calon baby mengobrol, dan meminta suami mengelus-elus
perutku (bonding). Kalo kata mama “yang penting selalu ingat di perut udah ada
calon baby”. Oiya, aku juga lebih sensitive, untuk itu aku menghindari membaca
berita yang aneh-aneh, nonton horror dan sadis pun aku hindari.
Size sepatu, size
baju… of course lah ya ini.. sampe
minggu ke 35 BB ku naik 10kg, kaki gampang bengkak kalo lagi kecapean atau
duduk menggantung. Biasanya saya beli baju di ig : @bajuhamilcantik. Aku juga
beli sepatu yang lebih nyaman, paling enak sih make skechers, bantalannya empuk
bikin ga cepet cape.
Susah gunting kuku kaki, perut yang besar, untuk menggapai barang jatoh
aja udah keganjel, apalagi gunting kuku kaki, lebih baik pedicure di salon, sekalian pijit-pijit sama hair mask… seger!!Lumayan bikin bumil kinclong dikit. Oiya, aku juga mengalami perubahan warna kulit, di leher yang paling parah, kalo diiket bikin
ga pede, untuk itu saya potong bob pendek, yah mirip-mirip alodita lah xD.
ditengokin sama bapaknya itu maksudnya gimana ya bum ?
ReplyDeleteditengokin aja mas.. jangan lupa dikasih jajan juga istrinya 😜.
ReplyDeleteaku ada referensi nih, di Kuningan Jaksel ada gedung baru dan kualitasnya Grade A premium, ballroomnya luas dan ceilingnya tinggi, keren buat wedding. Paket nya udah all in, semua vendor nya udah tersedia tinggal dipilih aja, udah dapet WO pula, sumpah super praktis tinggal pilih dan tentuin konsep, kalopun yg kita mau ga sesuai sama paket standard ya bakal ada penyesuaiannya kok, pokonya tinggal diskusiin aja sama mereka hehe. enak deh pelayanannya jg ramah bgt. kalau ada yg mau tanya2 atau survey bs hubungi marketingnya aja nih kontaknya 089673793777 (Sely)
ReplyDelete