Welcome to the world baby maliq

Tepat pas HPL atau 40 minggu perkiraan dokter, atau 42 minggu hitungan aplikasi, bayi imut dengan suara tangisan yang keras yang diberi nama Maliq Al Gibran, lahir dengan BB 3.3kg, dan tinggi 47cm di RS. Bogor Medical Center dengan OBGYN Dr. Farhan Djoenoed. 

Maliq Al Gibran

Aku mau cerita sedikit mengenai kelahiranku, di blog sebelumnya udah kuceritakan ya hingga minggu ke 38 bayiku belum kunjung muncul ke dunia, dan aku udah berusaha keras dari mulai ngepel lantai, naik turun tangga, jongkok berdiri, jalan-jalan di kompleks, sampai berhubungan dengan suami untuk menciptakan induksi alami pun sudah kucoba. Sehari sebelum HPL, aku diminta untuk kontrol, dan malam sebelumnya aku mengalami flek, ini merupakan flek kedua selama masa kehamilan, sepanjang hari aku belum merasakan apa-apa, paling cuma pegel kaya mau datang bulan, itupun ga seberapa, tapi setelah keluar flek aku panik bukan main, langsung kurapihkan ulang tas yang telah kusiapkan, kemudian menelpon bidan di rumah sakit. 

Ini list isi tasku :
1. Daster kancing depan 3
2. Sarung
3. Breast pad 1 pack (paling enak pigeon)
4. Korset 3
5. Handuk
6. Bra menyusui + CD (3 pasang)
7. Baju pulang
8. Baju baby untuk pulang
9. Sarung tangan dan sarung kaki baby (3 pasang)
10. Selimut baby untuk pulang
11. Popok sekali pakai newborn 1 pack (lebih banyak lebih baik, aku pake mamypoko extra dry)
12. Kapas baby yang bulet sama tempatnya 
13. Apron
14. Minyak kletik
15. Perlengkapan mandi ibu
16. Pembalut Nifas

Menurut bidan, tidak perlu khawatir, tunggu dulu sampai fleknya keluar lagi lebih banyak, atau kontraksi 15 menit sekali, baru ke rumah sakit. Aku masih tidak tenang, sudah mendekati waktunya, untungnya besok kontrol pagi-pagi, cek pembukaan sudah pembukaan satu, ternyata dokter menginginkan aku untuk langsung dirawat karna history kehamilanku yang memiliki plasenta letak rendah, sehingga bayi tidak boleh menyenggol plasenta, saat itu juga aku langsung diinduksi. Untuk calon mommy, ga perlu takut diinduksi ya, rasanya emang sakit, tapi kalo menurutku sakit diinduksi sama kontraksi alami sama aja. Jam4 sore aku baru pembukaan 2, ternyata infus induksi tidak berjalan lancar, jadi kecepatannya ditambah, aku sempat mandi dan balik ke kamar rawat sebentar, kemudian masuk lagi ke ruang observasi, cek pembukaan lagi. Sampai jam 9 malam pembukaan ku baru 4, dokter memutuskan untuk melanjutkan induksi esok harinya, dan mencabut infus sehingga aku bisa beristirahat. Herannya setelah dicabut infus perut masih sakit selang 15 menit sekali, yang kemudian berlanjut hingga 2 menit sekali, aku sempat meminta izin untuk pup, suster masih memperbolehkan karna terakhir cek masih pembukaan 4, ternyata pas dicek setelah balik di kamar mandi, pembukaan sudah 8, kontraksi sudah 2 menit sekali, selama kontraksi aku muntah dan gamau makan, tetapi lumayan enakkan saat punggung dielus-elus mamer, lumayan tiap 2 menit bisa istirahat sebentar, dan ternyata aku juga sudah pecah ketuban yang kukira aku ngompol, tapi darah udah berceceran. Jam12 malam aku masuk ruang lahiran, ruangannya tidak seperti yang kukira, berbeda jauh dengan ruang operasi, ruangannya santai, dan hanya ada beberapa bidan, selagi menunggu dokter, bidan menyuruhku makan dan minum teh anget, supaya bertenaga, karna seharian itu sakit bukan main dan ga napsu makan. Saat itu juga, kulahap makanan dan minuman supaya kuat ngedennya. Jam 12 lewat dokter datang, ga lama langsung disuruh ngeden sekali hembusan seperti yang diajarkan saat senam hamil, posisi juga sudah posisi melahirkan. Hanya sebentar saja bayi maliq sudah lahir dengan tangisannya yang keras, oiya suami diharuskan menemani ya, supaya suami ikut merasakan suka dukanya lahiran. Saat dokter menjait IMD dilakukan, bayi diletakkan di atas dada ibu, dia mencari2 putting, tapi ga berlangsung lama karna bayi harus dibersihkan dan dicek kesehatannya, tapi lumayan loh mengalihkan ngilu saat dijait, focus langsung tertuju ke bayi imut.

dad and son

27 Juli 2017 pukul 00.27 menjadi hari yang tak terlupakan, welcome to the world baby Maliq, I love you long before I meet you my baby. Pagi hari aku dipindahkan ke ruang rawat, bayi juga diperbolehkan sekamar, sehingga ibu bisa memberikan asi secara eksklusif dan bonding dapat dilakukan sempurna, bayi hanya dibawa keluar saat pemeriksaan, kontrol dan dimandikan. Aku dirawat hingga bayi berumur 4 hari, waktu yang tepat untuk mengecek bilirubin bayi, alhamdulilah baby maliq ga kena kuning, oiya saat dilahirkan bayi langsung diberikan vaksin hepatitis B. Aku juga bersyukur aku agak lama dirumah sakit (5 hari) karna ibu bisa beristirahat total, bayi pun terkontrol dengan baik. Dan alhamdulilah, puji syukur aku bisa lahiran secara normal, dulu sewaktu hamil, aku selalu berdoa untuk lahiran secara normal, karna aku ingin cepet pulih, biaya murah dan yang lebih penting lagi mendapatkan pahala melahirkan anak… bukan berarti c-section itu buruk ya, cuman ini murni opini pribadi aja, yang penting bayi dan ibu sehat walafiat. Cerita sedikit tentang penyakit kuning ya moms, bayi bisa terkena penyakit kuning jika kurang diberikan asi, tapi bukan berarti moms yg punya banyak asi juga bisa santai karna asi yg banyak pun dapat membuat bayi terlelap lebih lama, sehingga kurang minum asi disinilah rentan terserang penyakit kuning, untuk itu mommy-mommy harus rajin bangunin bayinya per 2 jam sekali agar si bayi dapat terpenuhi makannya. Cmiiw. Dulu asiku sudah banyak sampai-sampai bayi sering tersedak, dan tidurnya lama, susah sekali dibangunin, tapi aku bersikeras membangunkan si bayi tiap 2 jam sekali, ga cuma aku, bahkan orangtua, suami, kakak ikut mengingatkan. Disinilah peran anggota keluarga, mensupport new moms yang efeknya bisa menghindari baby blues syndrome
mom and son


Comments

  1. Terimakasih sangat membantu untuk bumil pertama seperti saya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts