Hongkong Day 6 (Masjid Ammar Islamic Center Canteen – The Peak)
MASJID AMMAR AND OSMAN
RAMJU SADICK ISLAMIC CENTRE
Hari ini, untuk pertama
kalinya saya mengikuti salat jumat, di Hongkong pula! Di Indonesia sendiri,
saya jarang melihat wanita ikut salat jumat, biasanya kami menunggu para pria
selesai salat jumat kemudian kami salat zuhur. Tetapi ada yang berbeda dengan
di Hongkong, waktu menunjukkan pukul 13.30 dan saya bareng suami baru
menyelesaikan makan siang di kantin yang berada di lantai 5, saya menaiki lift
untuk menunggu suami di luar masjid, sedangkan suami lanjut salat jumat, kami
berpapasan dengan pasangan arab yang berbicara dengan bahasa inggris, menegur
saya, "Apakah kamu hanya kesini untuk makan siang saja, tidak untuk mengikuti
salat jumat?" belom sempat saya jawab, mereka sudah keluar dari lift, disitu
saya sedikit heran, apakah disini wanita juga mengikuti salat jumat. Karena
penasaran, saya turun lift di tempat salat wanita, benar saja disitu sudah
berkumpul wanita-wanita yang hendak ikut berjamaah salat jumat. Jadilah saat
itu, untuk pertama kalinya saya ikut salat jumat.
Ada 3 ras yang mengikuti salat jumat,
mayoritas arab, lalu diikuti tiongkok dan melayu. Untuk yang tua sudah disediakan
kursi lengkap dengan meja yang berada di pinggir kiri serta jajaran belakang,
berbeda dengan kita yang memakai mukena, disana wanita-wanita tidak memakai
mukena, cukup dengan baju dan kerudung yang sudah mereka kenakan. Ada yang berbeda lagi
dengan salat jumat kali ini, ceramah dibawakan dengan menggunakan 3 bahasa,
Bahasa Inggris, Tiongkok dan Arab. ceramah nya juga tidak panjang, cuman karena
dibawakan dengan tiga bahasa secara bergantian sehingga cukup memakan waktu.
Seperti biasa ketika saya berada di masjid saya akan merasa seperti berada
dekat dengan saudara, disini kami diterima dengan baik melalui sapaan-sapaan
akrab.
MASJID AMMAR ISLAMIC
CENTRE CANTEEN
Operation hours for
public : Friday – Sunday at 10 am – 3 pm
Islamic centre canteen
berada di lantai 5, menu yang terkenal yaitu dimsum, tapi ada nasi sayur dan
lauk juga, dengan porsi yang besar tentunya, kami menghabiskan 86 HKD berdua,
sudah sampai begah loh itu kami pesen ayam, sayur, nasi dan 4 piring dimsum,
disini air disediakan gratis, tapi ada juga yang berbayar untuk softdrink dan
minuman dingin lainnya. Oiya di hongkong, terbiasa makan gabung dalam satu meja
dengan rombongan lain. Berhubung makanan yang disajikan porsinya banyak, saya
sarankan bawa tempat bekel, jadi kalo ga abis bisa dibawa pulang, tinggal
diangetin di microwave guesthouse. Menurut saya pribadi, rasa dimsum yang saya
kira bakal enak banget, ternyata masih kalah sama imperial kitchen hihi...
bahkan masih enakkan dimsum di nikahan saya
loh! Haha... mungkin kalo di indonesia dimsum udah disesuaikan dengan
lidah orang indonesia kali ya, kalo disini masih autentik, but worth to try
lah!
Suasana Islamic Centre Canteen |
My favorite is the ones on the left side |
Untuk bisa sampai disini,
kami naik MTR menuju Wanchai Station, keluar dari pintu exit A3. Kami naik trem
yang persis berada di depan pintu exit A3 (jangan menyebrang jalan lagi ya!)
yaitu halte pemberhentian trem 43E O’Brien Road. Dari halte ini, kami turun di
pemberhentian ke 2 setelah halte 43E O’Brien Road yaitu di halte 47E Tonnochy
Road, darisitu berjalan ke arah Hennesy Road. Menyebrang ke arah lapangan basket (fyi, di sekitar lapangan basket ada tempat duduk-duduk lengkap dengan wifi gratis), susuri anak tangga yang berada
disebelah lapangan basket. Kemudian menyebrang ke arah
7/11 dan menyusuri jalan yang ada di depan hingga bertemu dengan pertigaan,
belok kiri dan langsung bertemu dengan Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick
Islamic Centre. Aslinya, jalan menuju
tempat ini sungguh sulit dicari, ampe nyasar-nyasar loh, berhubung dah laper
banget dan ga nyampe-nyampe, akhirnya jajan dulu di KFC, ternyata kami salah
arah. Hufft. Tapi mayan lah cita-cita saya tercapai bisa nyobain naik dingding
a.k.a trem hongkong, cukup 2 HKD udah berasa di eropa xD.
Super tasty milk! Lebih enak daripada banana milk korea, IMO |
ding ding a.k.a Hongkong Tram |
Inside ding ding |
THE PEAK
From MTR Central station,
make your way to the J2 exit and walk up to the ground level. Turn right,
through Chater Garden, cross Queen's Road Central, and make your way up Garden
Road. You will pass the Bank of China Tower and Citibank Plaza on your left and
St John's Cathedral on your right. From the Peak Tram Lower Terminus starts at
Garden Road, Central
Setelah keluar dari
central station, akan terlihat taman kota (disini ada drinking water loh,
lumayan buat bekel dijalan) dari situ tinggal nyebrang ke arah citibank, jalan
menanjak terus sampai terlihat the Peak Tram Lower Terminus di sebelah kiri, masuk ke dalam
akan terlihat antrian panjang beli tiket untuk naik peak tram, kami beli tiket
one way + sky terrace tanpa madamme tussauds. Ada perbedaan antrian untuk tiongkok (menggunakan bahasa
mandarin) dan turis (bahasa inggris). Peak tram,
merupakan kereta tua yang dirancang untuk menaiki perbukitan curam perjalanan berlangsung selama 15 menit, di ujung perjalanan ada mall, the peak galleria. Di roof top nya
terdapat sky terrace, tempat melihat pemandangan kota hongkong. Di mall itu
juga ada madame tussauds tempat patung lilin (fyi, sekarang di singapur juga
sudah ada, tapi yang termurah masih yang di bangkok). Menurut saya pribadi, the peak
tidak se-wah yang saya bayangkan, karena mungkin tempat nya sudah terlalu
touristic sehingga begitu ramai, susah mendapatkan spot foto yang bagus dan
kosong, saya kesana sudah sore, dan udara sudah mulai dingin, langit juga
mendung sehingga kurang maksimal pemandangannya. Mungkin kalo kesini tidak
mendung dan menuju senja akan lebih bagus, bisa dapet golden momentnya. Kalo
mau beli tiket lengkap sky terrace + madame tussauds + round trip peak tram
harganya 320 HKD counter price (240 HKD goldencrown price).
Pulangnya kami
prefer naik public bus yang berada di bawah mall the peak galleria, Bus no.15
menuju admiralty, saran saya cobalah duduk di paling depan lantai atas, lumayan
memicu adrenalin, karena jalanan curam menurun dan berliku, tapi tenang aja
driver nya sudah sangat handal koq, ga perlu khawatir. Saya malah lebih suka
naik ini dibanding naik peak tram, harganya pun lebih murah, jangan lupa tetap
gunakan google maps ya supaya tau akan turun dimana, kalo saya turun di dekat
stasiun admiralty.
Comments
Post a Comment