Busui Trip to Manado (without baby)
Sedikit cerita pengalaman busui di manado
Sejak baby masih di perut,
aku udah pengen banget snorkeling, tapi masih agak takut karena pernah
baca suatu artikel yang menuliskan kalo snorkeling itu termasuk salah satu
olahraga berbahaya untuk ibu hamil. Memasuki trimester kedua, tepatnya hamil 6
bulan, aku memberanikan diri ikut snorkeling, tentunya dengan minta didampingi
teman-teman ya. Untungnya cuaca saat itu sangat mendukung, ombak tenang walau
berada di tengah laut. Ditambah banyaknya teman yang mendampingi pun semakin meyakinkan
aku untuk ikut bergabung ke laut. Syukur alhamdulilah, ibu dan anak ini sehat
sampai lahiran.
diawali dengan foto busui di atas speedboat dulu ya ;) |
1.
Alat pumping spectra 9+ dan mooimom
2.
Ice gel 2, besar dan kecil
3.
Ransel cooler bag, baby go inc
4.
Kantong asi uk 200ml, bag a bit
5.
Hand sanitizer
6.
Apron
7.
Tisu
8.
Box kecil unttuk menaruh botol dan corong bersih
(aku biasanya cuma make 1, yg ini untuk cadangan aja)
Udah kayanya itu aja yang aku bawa, gada yg spesial juga
sih, kaya biasa aku kerja cuma memperbanyak ice gel, khawatir kurang dingin
saat perjalanan jauh. Oiya di luar persiapan keberangkatan, aku punya kekhawatiran tersendiri, khawatir nanti pulang dari sana maliq udah gamau DBF alias bingung puting. Ini pernah terjadi loh saat mamaku meninggal aku banyak ninggalin maliq yg berakibat dia ga mau nyusu langsung, itu terjadi 2minggu sebelum aku masuk kerja. Tapi sekarang maliq udh mau masuk 4 bulan dia udah mengenal ibunya aku juga udah percayakan ke comotomo (bukan promosi ya). This is my honest review, comotomo helps me a lot! membantu maliq menghilangkan bingung putingnya setidaknya sampai sekarang maliq masih mau DBF, kalo saya pulang kantor itu dot sama sekali ga ditengok langsung nenen.alhamdulilah cukup lega meninggalkan maliq untuk sementara waktu.
Day 1
Hari pertama berangkat dari soetta pukul 5.50, berangkat dengan tergesa-gesa efek macet dan kesiangan, padahal awalnya pengen nyobain
ruang laktasi terminal 3 yang katanya kece abis, bisa dibilang compact room,
space terbatas tapi lengkap ada upangnya segala. Perjalanan ke manado memakan
waktu hingga 3 jam, aku memutuskan untung pumping di pesawat, sebelum nantinya
malah sibuk disana. Pumping pertama dilakukan di udara, how it feels? Super comfortable, bahkan ini lebih nyaman dibanding
pumping di mobil yang kadang-kadang mobil ngebut atau berhenti mendadak.
Pengaruh dari maskapai juga kali ya, aku menggunakan pesawat garuda, lengkap
dengan TV dan jarak yg lebar antar row. Meja bisa digunakan untuk menaruh
peralatan, turbulence rendah semakin membuat nyaman, belum lagi ada film yang
menemani, atau sekedar alunan musik yang bikin relax. Pumping pertama aku duduk di pinggir
aisle, masih sedikit khawatir klo ada yang lalu lalang bisa aja keliatan dari
atas, tapi ternyata apron bisa menutupi dengan sempurna. Pramugari sempet menoleh
sebentar, yang aku kira mungkin aja ada peraturan dilarang pumping di pesawat, ternyata mereka
cuek aja tuh. Seharusnya sih emang bilang ya, lapor kalo bawa asi ke cabin,
tapi mungkin ada sedikit kelonggaran untuk penerbangan domestik.
duo busui pumping di pesawat |
Waktu menunjukkan pukul 2 siang, kami sudah boleh check in
di hotel best western, letaknya persis di pinggir pantai, dan unungnya di
setiap kamar disediakan kulkas mini tapi sayang gada freezernya, berbeda saat
aku nginap di grand ussu puncak, kulkasnya kecil tapi lengkap ada freezernya. Untuk
itu, setiap pulang dari luar, saya tidak lupa menitipkan ice gel ke restoran hotel,
sehingga besok paginya sudah bisa dibawa kembali. Hari pertama lolos tanpa kendala berarti, karna seharian acara dilakukan di dalam hotel,
pumping dilakukan mulai pukul 03.15 (sebelum berangkat), jam 9.00, jam 14.00, 15.30, 21.00, hingga tengah malam
00.30.
Day 2
Acara mulai dari jam 8 outdoor hingga sore. Nah disini
tantangan dimulai, karna seharian akan dilakukan di luar ruangan, di tengah
laut lebih tepatnya, Kekhawatiran ice gel cair hingga bagaimana pumpingnya
nanti, mulai berkecamuk di otak. Tentunya sebelum berangkat udah pumping ya,
jadi pumping siang dilakukan di tengah laut di atas speed boat, destinasi
pertama ke bunaken. Mata langsung tertuju ke harga tiket (padahal dibayarin)
domestik Rp 5.000,00 saja, tapi orang asing Rp 150.000,00. Signifikan yaa…untu
sewa kapal dan alatnya sendiri menghabskan 800rb per orang (travel)
aku pake ransel baby go inc, fian make gabag |
Kami diajak ke tengah laut, berhubung oktober sudah masuk
musim hujan, jadi diperingatkan untuk berhati hati dan tidak berenang jauh dari
kapal, arusnya kuat. Pantai Bunaken menurut aku tidak secantik dibayangan,
mungkin karna aku gabisa diving juga kali ya, kalo snorkeling kecantikannya ga
keluar, malah sudah banyak sampah. Tapi untuk destinasi kedua, pantai siladen aku acungkan
jempol, lautnya bersih, ikannya banyak dan terumbu karang yang cantik, di
pinggir pantai banyak pohon kelapa, belum lagi hari itu langit sedang cerah. Aku
sarankan kalian membawa cemilan untuk para ikan-ikan, nanti ikan-ikan akan
menyerbu makanannya lucu sekali, tapi jangan meninggalkan sampah ya.
Ga terasa
waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, udah ga tahan deh busui pengen pumping,
mau gamau harus pumping di speedboat karna kita ga main ke pinggir pantai, air
pun seadanya, cuman cukup untuk membilas badan, baju jangan lupa diganti ya
supaya bersih saat pumping, tinggal pake apron, duduk di pojokkan jadi deh
pumping. Dibanding di pesawat pumping di speed boat lebih menantang, space yang
terbatas, tanpa meja dan getaran speed boat cukup membuat ketar ketir, belum
lagi gada pembatas sehingga para penumpang perempuan laki-laki bebas
berlalulalang. Oiya disini ice gel udah mulai m,encair, tinggal tengah yg masih
utuh, ga heran sih, karna cuaca panas ga seadem di pesawat sehingga memudahkan
es mencair. Pukul 16.00 kami sudah kembali ke hotel, dari pantai sekalian basah
jadi melanjutkan renang di kolam renang, sudah puas bermain air, pukul 16.30
baru sempat pumping lagi. Acara dilanjutkan kuliner sore ke tuna house,
rasanya, beuhh mantapp.. rasa tuna segar dengan bumbu minimalis, harganya cukup
40k saja. Recommended! Pukul 19.00 kami sudah kembali di hotel melanjutkan
acara malam. Pukul 01.00 aku baru bisa beristirahat, Sehingga pumping hari ini
Cuma dilakukan 4 kali, pukul 05.30, 13.00,17.00,01.30. ancur sudah jadwal
pumping xD. Ya gapapalah ya sekali sekali, tapi hati senang membuat penghasilan
asi tetap banyak koq.
busui snorkeling yeyy! |
Day 3
Hari terakhir di Manado, acaranya bebas, dengan penerbangan
pukul 15.00. beli oleh-oleh klappertart, abon roa, ikan cakalang asap depan
gereja, serbuk saraba, tuna kaleng woku sama original. Hari ini yang berkesan
pumping di bus, lebih sulit dibanding di pesawat tapi lebih mudah dibanding di
speed boat, ga beda jauh dengan mobil ya, tapi space sangat terbatas. Oiya
penghasilan asi yang saya dapat sekitar 2.8 liter ya, masih muat di tas baby go
inc ransel ini, walau desek2an dan ice gel yang menurut saya kalo mau aman
lebih baik bawa 2 yang besar, dari bandara sendiri ke rumah saya cukup jauh
memakan waktu 2jam, kalo di total hari ini memakan waktu 14jam perjalanan,
untungnya di bus ada tempat thermal, sehingga aku bisa menitipkan ransel ini di
dalamnya, lumayan adem, menahan es tidak cair. Hari ketiga jadwal pumping saya
jam 06.00, 14.00, 14.30 (melanjutkan pumping, karna perjalanan bus begitu
singkat), 17.00, DBF pukul 22.00. Sekian cerita busui traveling ke manado.
Udara, darat dan laut lengkap sudah mewarnai pengalaman pumping kali ini. Thanks for reading, semoga bisa menginspirasi para buibu di luar sana :)
Comments
Post a Comment